Perjalanan Menuju Juara 2 di Ekuitas Accounting Day 2024 STIE Ekuitas Bandung
SMA Trinitas Bandung – Lomba Ekuitas Accounting Day 2024 (EAD 2024) yang diadakan oleh STIE Ekuitas Bandung menjadi salah satu pengalaman paling berharga dalam perjalanan tim kami di dunia kompetisi akuntansi. Saya, Darren, dan Fransiskus telah membentuk tim sejak 2023, dan sejak itu kami terus berupaya mengasah kemampuan bersama. Lomba ini menjadi momen puncak perjalanan kami, karena akhirnya kami membawa pulang piala pertama setelah perjuangan panjang dan tak kenal lelah.
Persiapan yang Tidak Mudah
Persiapan kami untuk lomba ini tidak mudah. Kami dibimbing oleh Bu Shinta, guru ekonomi sekolah, yang memberikan arahan dan materi tambahan secara online. Namun, karena bertepatan dengan ujian akhir semester, waktu kami untuk belajar sangat terbatas. Sebagian besar waktu latihan kami lakukan mandiri di rumah, mengandalkan pembagian tugas dan saling mengoreksi pekerjaan satu sama lain. Tantangan lainnya adalah menjaga konsistensi belajar di tengah tekanan ujian yang cukup berat.
Meskipun demikian, semangat kami untuk memberikan yang terbaik tidak pernah surut. Kami menyusun strategi belajar yang efektif, termasuk mengulang materi-materi yang dirasa sulit, berdiskusi untuk memahami konsep lebih dalam, serta berlatih mengerjakan soal-soal yang beragam.
Babak Penyisihan: Awal yang Memberi Harapan
Babak penyisihan berlangsung pada Selasa, 3 Desember 2024. Soal-soal babak ini menguji pemahaman dasar akuntansi, seperti siklus akuntansi, analisis transaksi, hingga pembuatan laporan keuangan sederhana. Meskipun persiapan kami tidak maksimal, kami berusaha mengerjakannya dengan tenang.
Ketika hasil diumumkan, kami sangat terkejut sekaligus gembira karena berhasil mendapatkan poin tertinggi. Tak hanya itu, satu tim lain dari sekolah kami, Trinitas, juga berhasil lolos. Hal ini memberikan motivasi tambahan bagi kami untuk memberikan yang terbaik di babak selanjutnya.
Perempat Final: Perjalanan ke Kampus STIE Ekuitas
Pada Jumat, 6 Desember 2024, kami menghadiri babak perempat final yang dilaksanakan secara langsung di STIE Ekuitas Bandung. Suasana kampus yang ramai dan semangat dari peserta lain membuat kami semakin antusias. Babak ini terdiri dari 30 soal esai dan 30 soal benar/salah yang menuntut pemahaman mendalam serta kecepatan dalam menjawab.
Bertemu dengan peserta lain dari berbagai sekolah membuat kami sedikit gugup, tetapi kami mencoba tetap fokus pada soal yang diberikan. Setelah selesai, hasil menunjukkan bahwa kami kembali mendapatkan poin tertinggi, memastikan langkah kami ke semifinal. Perasaan bangga dan senang menjadi energi baru untuk menghadapi babak selanjutnya.
Semifinal: Skill Individu dan Kerjasama Tim
Babak semifinal diadakan pada hari yang sama, mempertemukan 8 tim terbaik. Tantangan babak ini adalah membuat siklus akuntansi lengkap, mulai dari jurnal umum hingga neraca saldo, dalam waktu 60 menit. Hal ini dilakukan secara estafet, sehingga tiap anggota harus melanjutkan pekerjaan anggota sebelumnya dengan cepat dan tepat.
Babak ini benar-benar menguji kemampuan individu sekaligus kekompakan tim. Kami harus bekerja di bawah tekanan waktu sambil memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam siklus yang dikerjakan. Meski merasa kesulitan, kami berhasil menyelesaikan tugas tersebut dan maju ke babak final. Sayangnya, tim lain dari Trinitas harus gugur di babak ini, membuat kami menjadi satu-satunya wakil dari sekolah kami yang melanjutkan perjuangan.
Babak Final: Pertarungan Sengit yang Tak Akan Kami Lupakan
Babak final adalah momen yang paling menegangkan. Dengan format cerdas cermat, kami harus bersaing dengan lima tim lainnya, termasuk tim unggulan dari BPK Penabur Harapan Indah Bekasi. Babak ini terdiri dari 30 soal pilihan ganda dan 30 soal benar/salah, dengan poin yang dihitung berdasarkan kecepatan dan ketepatan menjawab.
Saat babak dimulai, ketegangan langsung terasa. Setiap detik menjadi sangat berharga, dan fokus kami benar-benar diuji. Suasana ruangan menjadi semakin intens ketika kami dan tim dari BPK Penabur terus saling mengejar poin. Setiap jawaban yang benar menjadi penentu, dan kami tahu bahwa kesalahan sekecil apa pun bisa berdampak besar.
Kami mencoba tetap tenang dan bekerja sama untuk menghadapi soal-soal yang diberikan. Ada momen di mana kami merasa tertinggal, tetapi dukungan satu sama lain membuat kami tetap percaya diri untuk terus melanjutkan. Dalam situasi ini, kami belajar bahwa menjaga ketenangan dan fokus adalah kunci keberhasilan.
Ketika babak final selesai, kami merasa lega sekaligus harap-harap cemas. Selama waktu istirahat singkat sebelum pengumuman, kami mencoba menenangkan diri sambil berbicara dengan tim lain. Meskipun kami bersaing ketat, suasana tetap ramah. Bahkan, kami menjalin hubungan baik dengan tim dari berbagai sekolah, bertukar pengalaman, dan kontak media sosial.
Pengumuman: Kemenangan yang Sangat Berharga
Saat pengumuman tiba, suasana ruangan menjadi hening. Ketika nama kami disebut sebagai juara 2, perasaan campur aduk langsung muncul. Kami merasa kecewa karena gagal merebut juara 1, tetapi di sisi lain kami juga bahagia dan bangga karena ini adalah piala pertama kami dalam lomba akuntansi.
Melihat perjalanan kami sejak awal, hasil ini adalah bukti nyata kerja keras dan semangat tim. Kami juga menyadari bahwa kompetisi ini bukan sekadar soal menang atau kalah, melainkan tentang pengalaman, pembelajaran, dan persahabatan. Pertemuan dengan tim lain yang memiliki minat di bidang akuntansi memberikan wawasan baru dan memperluas jaringan pertemanan kami.
Lomba ini mengajarkan kami banyak hal seperti pentingnya kerja sama, ketekunan, dan keberanian menghadapi tantangan. Kami juga merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari komunitas yang memiliki passion di bidang akuntansi. Hubungan yang terjalin dengan tim lain menjadi salah satu hal yang paling berharga dari pengalaman ini.
Kami berharap pengalaman ini menjadi awal dari perjalanan panjang menuju prestasi yang lebih besar di masa depan. Dengan semangat dan pembelajaran yang didapatkan, kami percaya bahwa tantangan apa pun dapat dihadapi selama kami terus berusaha.